Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 06 Mei 2011

Petir VS Big Brother

Hai...

Akhirnya.... aq menulis lagi setelah sekian lama... Perlu ide dan mood yang bagus untuk mulai nulis lagi.. Kali ini aq mau bahas tentang acara reality show gitu deh... Dari judulnya aja dah pada tau ya... Petir a.k.a Penghuni Terakhir dengan Big Brother Indonesia.


Penghuni Terakhir, (selanjutnya aq singkat jd Petir aja ya...), merupakan acara reality show yang ditayangkan oleh salah satu stasiun swasta yang dibuat oleh rumah produksi milik Helmy Yahya. Acara ini dah jalan selama 6 musim. Konsepnya adalah mengumpulkan orang2 dengan berbagai karakter untuk ditempatkan pada satu rumah tanpa adanya satupun alat komunikasi, serta tidak boleh ada hubungan dengan orang luar.

Penghuni yang bertahan pada rumah itu adalah yang terakhir, nantinya akan mendapatkan hadiah berupa rumah senilai kurang lebih Rp. 1 Milyar. Setiap minggu akan ada permainan untuk menentukan siapa yang akan menjadi Boss, Pemegang Kunci, Asisten Rumah Tangga, dan Pemegang Kekebalan (imun). Permainan bisa berupa apa aja yang telah diatur oleh pihak penyelenggara atau ANTV. Kemudian pada hari Jumat malam yaitu pada malam ekstradisi, tayangan langsung akan menentukan siapa penghuni yang akan tersisih dan meninggalkan rumah tersebut.

Nah, sekarang apa bedanya dengan Big Brother yang ditayangkan oleh Trans TV?? Sebenarnya Big Brother ini  adalah acara realitas yang telah ditayangkan di lebih dari 70 negara lho.. Tapi baru ditayangkan oleh Indonesia (Trans TV) pada tahun ini.. 

Program reality show ini hampir sama dengan Petir yang menghadirkan drama, konflik dan romance hasil dari interaksi manusia dengan karakter yang berbeda dan disatukan dalam sebuah rumah. Tidak ada interaksi dan komunikasi sama sekali dengan dunia luar. Ada peraturan yang harus dipatuhi dan tugas yang harus dipenuhi, yang juga bisa menghasilkan reward atau punishment.

To be honest, aq lebih suka acara Big Brother ini. Kenapa?? untuk Big Brother, konsepnya lebih natural, mereka yg didalam rumah berperilaku apa adanya dengan tidak terlalu lebay, lebih sopan, benar - benar tidak menggunakan script, saling bekerjasama antar yang lain, untuk kostum pakaian yg mereka kenakan pun bisa dibilang normal seperti masyarakat umumnya. Bahkan interaksi dengan dunia luar pun benar - benar tidak ada. Ini terbukti ketika diperlihatkan ada salah satu peserta yang sakit, yg memerlukan perawatan medis, yg masuk kerumah tersebut benar - benar ditutup. 

 Aq percaya, Trans TV ini bisa membuat suatu tayangan yang lux, waaah dan berbobot ketimbang acara sejenis yg pernah ada. Dan itu terbukti, acara ini benar2 tidak kacangan dari segi tayangan yang pernah ada. Hmm, masih ingat acara macam Indonesia Mencari Bakat, ato Suara Indonesia?? Sebelumnya Indosiar telah lebih dulu membeli hak siar acara tersebut. Namun, kenyataannya, masyarakat lebih memilih yg ditayangkan di Trans TV.

In my opinion about Petir, well... jujur aja sekarang agak terlalu lebay, dari segi pakaian para cewek2 dirumah itu yang terlau minim, yg cewek pake make up tebel bgt, sampai pake high heel didlm rumah (masuk akal ga?? dirumah kok  repot pke high heel??).. Kemudian dari bercanda dan ngerjain temennya jg berlebihan bgt, kdang terlalu kasar (Pernah suatu episode aq melihat salah satu peserta disiram pake air minum, dilempari nasi, ditutup pake ember, ckckck), dan juga peserta2 yang terlalu temperament. Well, sekali lagi itu hanya sekedar opini saya, just sayin', dlm benakku itu terlalu mengada-ada di dalam kehidupan nyata (hal - hal yang ditampilkan di petir)

Yang jelas setiap tayangan ada baik dan buruknya, menurut saya acara2 tersebut diatas membuat kita sadar bahwa banyak sekali karakter2 yang ada diluar sana yang berbeda. So, ambil positifnya aja dari acara ini bagaimana kita bisa menyikapi hal2 yang ada.